Jumat

Modul Pengapian Yamaha V-Ixion, Tingkat Akurasi 98 Persen

OTOMOTIFNET - Peningkat performa paling kerap jadi pilihan tak disangkal adalah knalpot. Tak hanya mengharapkan tenaga naik, tampilan pun bisa ikut terdongkrak. Enggak heran kalau saluran gas buang aftermarket ini cukup ramai di pasaran.

Seperti pilihan untuk Yamaha V-Ixion ini, berbekal mesin bersistem injeksi, tentu ada settingan tersendiri buat menentukan pilihan knalpot yang paling pas agar tarikan tunggangan 150 cc ini bisa lebih lepas.

Agar memperoleh hasil seimbang dengan parameter yang tetap, Yamaha V-Ixion gres ini disetting sesuai standar dengan setelan CO +1. Jadi, tiap knalpot yang dicoba tetap menggunakan settingan ini dan hasilnya diperoleh melalui dynotest di Sportisi Motorsport di kawasan Rawamangun, Jaktim.

Tiga buah knalpot aftermarket menjadi kelinci percobaan buat mengetahui seberapa besar kenaikan performanya. Dari AHRS, knalpot AHRS F4 yang dilego Rp 350 ribu, lantas diikuti CLD buatan CLD Racing, yang berharga Rp 950 ribu, sementara kontestan ketiga, TDR dari Mitra2000, knalpot seharga Rp 850 ribu. Nah, ketiga knalpot ini dicoba dengan mesin Dynojet di bengkel yang digawangi Bram itu.

Pertama kali, tentu mengetahui parameter utama, yaitu kondisi standar dengan settingan CO yang dilakukan pada bengkel resmi Yamaha. Setelah didynotest didapat hasil tenaga maksimum dari mesin yang sudah disalurkan ke roda belakang adalah, 13,57 dk, sementara torsi puncaknya didapat 12,33 Nm. Kalau sudah begini, tentu jadi lebih jelas bukan parameter pengukurannya?


Ketiga knalpot memberikan karakter berbeda-beda

Sebelumnya tunggangan diseting co pada bengkel resmi dengan alat khusus
CLD
Desain mengutamakan tampilan serba krom mulai dari leher hingga silencer juga dengan aksen ‘las cacing’ pada leher pipanya. Dengan silencer bubutan, knalpot ini tampak kekar di belakangnya. Soal pemasangan cukup mudah, sudah tersedia lubang pas dan braket untuk silencer.

Setelah dites, didapat tenaga maksimum jadi 13,87 dk, sementara torsi puncaknya 12,33 Nm. Dilihat dari grafiknya, mulai putaran bawah dan menengah terdapat lonjakan torsi pada mesin setelah menggunakan knalpot seharga Rp 950 ribu ini. Sementara di putaran atasnya cenderung rata.

AHRS F4
Tentu ini enggak ada hubunganya dengan Dao Ming Se atau film Meteor Garden, tetapi hanyalah varian knalpot dari AHRS yang bermarkas di Depok itu. Bentuknya cukup unik dengan silencer segitiga mirip Koso, lantas diliputi warna hitam.

Dengan knalpot ef se (F4) ini tenaga maksimumnya 13,64 dengan torsi tertinggi 12,62 Nm. Karakternya putaran tengah dan atas meningkat, sedang di bawah tak terlihat lonjakan yang cukup banyak peningkatan torsinya. Sayang, pada saat instalasi, klem pada unit yang dicoba tak bisa langsung terpasang dengan pas, perlu penyesuaian lagi.

TDR
Mirip CLD yang bernuansa krom, tetapi berpenampilan lebih ‘lembut’. Proses pemasangannya pun simpel, seperti knalpot-knalpot yang lainnya, karena memang standarnya pun desain knalpot V-Ixion cukup mudah dilakukan bongkar-pasang.

Pengetesan pun dilakukan, hasilnya tenaga maksimum 13,39 dk sementara torsi puncaknya 12,70 Nm. Diperoleh karakter pada mesin, putaran bawah naik, sementara pada kitiran atas grafiknya cenderung menurun.

Kesimpulan
Rata-rata, peningkatan tenaga sudah pasti terjadi dengan pakai knalpot aftermarket ini. Nah, tinggal diperhatikan saja, selain memang modelnya sudah berkenan di hati, ada lagi yang bisa dijadikan acuan.

Kalau menginginkan agar tunggangan terasa makin sip untuk rute dalam kota,  bisa pilih knalpot yang mampu memberikan karakter galak di putaran bawah dan menengah. Tetapi bukan berarti karakter yang cukup galak pada kitiran tengah dan atas tidak menjadi pilihan.

Tetaplah semua ini diserahkan kepada selera dan kebiasaan sang penunggangnya. Soal harga? Tentu sangatlah relatif.
Hasil Tes
Tenaga (DK)
Torsi (NM)
Knalpot standar
13,57
12,33
CLD 13,87 12,44
AHRS-F4 13,64
12,62
TDR
13,39 12,70
Penulis/Foto: Tim Otomotif / Teguh


http://motorplus.otomotifnet.com

0 komentar:

Posting Komentar