Selasa

Dari Anak Jalanan Sampai Ketua Dewan


Dari Anak Jalanan Sampai Ketua DewanDulu, romantisme kehidupannya masih “abu-abu”. Hidup sebagai anak jalanan mengantarkannya sebagai pribadi ulet, tahan banting dan supel dalam pergaulan. Masa-masa itu adalah berkah sekaligus hikmah, karena tidak semua orang bisa melaluinya. Kini, statusnya sebagai pegawai profesional sekaligus menjabat Ketua Dewan Nasional Yamaha Vixion Club Indonesia, merupakan berkah dan bukti militansi seorang bikers yang kemudian di kenal dengan nama Murray Black.
Tidak ada seorangpun yang lahir kedunia dan bercita-cita menjadi anak jalanan. Itu adalah keterpaksaan dan roda nasib yang harus dibungkus kemudian dirubah menjadi intisari sukses. Pengalaman ini dituturkan oleh bro Murray, mantan penjual kripik singkong, kuli angkut, ojek payung hingga penjual koran di kawasan Sudimara-Palmerah, Jakarta. “Saat lulus SD tahun 1990, ada dua pilihan sulit. Membantu orang tua di kampung tapi tidak bisa sekolah, atau membantu menjaga rumah saudara di kota tapi memungkinkan masih bisa sekolah. Akhirnya saya pilih pilihan kedua” ungkap motobikers kelahiran Kudus, Jateng 27 Juni 1977 itu.
Kehidupan keras Ibu Kota pula yang menjadikan bro Murray pandai-pandai memiliih pergaulan, hingga pada satu kesempatan ada peluang untuk kuliah, penyuka travelling itu melanjutkan studi strata 1 dan lulus tahun 2004. Sekali lagi ini berkah, sebab melalui status barunya itu, bro Murray mampu bekerja di salah satu perusahaan swasta, dengan pendapatan yang lumayan bagus sampai mampu membeli rumah, motor dan standar kehidupan mapan lainnya tanpa melupakan hoby berorganisasinya di salah satu klub motor terbesar Yamaha yaitu Yamaha Vixion Club Indonesia (YVCI). “Alhamdulillah ini berkah dari do’a orang tua dan kerja keras. Saya berprinsip tidak ada yang tidak mungkin dilakukan,” jelas Murray yang mengaku tokoh idolanya adalah ibunya sendiri.
Merapat Ke YVCI
Dari Anak Jalanan Sampai Ketua DewanPerkenalannya dengan klub motor Yamaha Vixion di mulai tahun 2007. Melalui chating dan jejaring sosial, kemudian tahun 2008 Murray resmi bergabung di YVCI sebagai anggota biasa. Dasar pergaulannya luas, akhir tahun 2008 bro Murray dan kawan-kawan mulai merintis YVCI Chapter Tangerang. Persisnya Januari 2009, kopdar YVCI Tangerang terselenggara untuk pertamakalinya. Saat itu, bro Murray ditunjuk sebagai ketua sementara sampai deklarasi resmi YVCI Chapter Tangerang (28/03/09). “Menjabat sebagai ketua sementara, ternyata malah saat deklarasi teman-teman kembali mempercayakan saya memimpin,” beber suami dari Diena Dania.
Tidak lama memimpin klub Vixion wilayah Tangerang, bro Murray kembali dipercaya sebagai Ketua Pelaksana pada rapat pertama Jambore Nasional (Jamnas 1) YVCI. Kemudian saat Jamnas berlangsung 18-20 Desember 2009, Murray kembali terpilih dan naik jabatan sebagai Ketua Dewan Nasional YVCI, sebuah prestasi tertinggi pada sebuah klub motor. Tidak tanggung-tanggung, dari 17 chapter (propinsi) yang datang saat Jamnas, 15 suara mendukung langkah Bro Murray sebagai ketuanya.
YVCI di bawah koordinasi bro Murray tumbuh pesat berkat dukungan semua pihak terutama kepengurusan pertama. Jika sebelumnya YVCI memiliki 70-an chapter, setelah bro Murray pimpin bertambah menjadi 180-an chapter seluruh Indonesia. Bukan hanya itu saja, bro Murray dan rekan-rekan pun melengkapi prestasi apiknya yaitu sukses mendaftarkan logo YVCI pada Departmen Hukum dan Nasionalisasi atribut seperti keseragaman Pakaian Dinas Harian (PDH) YVCI.
Semua pencapaian itu bukanlah ukuran keberhasilan seorang pemimpin. Hal itupun diiyakan bro Murray. Baginya, memimpin adalah belajar. Belajar mengatur waktu antara keluarga, pekerjaan dan tanggung jawabnya sebagai anak motor dan belajar memimpin. “Terimakasih atas kepercayaan rekan-rekan YVCI semua. Terimakasih atas kesempatannya untuk belajar bersama. Seperti filosofi dan spirit juang YVCI, mari kita manfaatkan diri kita untuk manfaat bersama” tutup bro Murray.

Selamat bertugas brader! Sukses selalu untuk YVCI !

http://www.motodream.net/


0 komentar:

Posting Komentar